Sang perkasa
Berjubahkan semagat.
Seiring munculnya pesona
surya pagi yang ramah menyapa,
Ia bangkit menyuarakan secerah harapan:
Wahai tunas muda penggerak roda hidup,
Berjubahkan semagat.
Seiring munculnya pesona
surya pagi yang ramah menyapa,
Ia bangkit menyuarakan secerah harapan:
Wahai tunas muda penggerak roda hidup,
Mari!
Tanggalkan yang kusam,
yang kelam,dan yang rapuh.
Mari!
Raih dan kenakan yang baru, yang indah,
dan yang lembut selembut sutra.
Mari!
Tegoklah kedalam dan dengarlah
Suara pejuang tanah ini dahulu.
Mari!
Tolehlah kebelakang,
Lihatlah apa juang mereka.
Demi sebauh nama: Indonesia,
darah merah dibiarkan menetes.
Tanggalkan yang kusam,
yang kelam,dan yang rapuh.
Mari!
Raih dan kenakan yang baru, yang indah,
dan yang lembut selembut sutra.
Mari!
Tegoklah kedalam dan dengarlah
Suara pejuang tanah ini dahulu.
Mari!
Tolehlah kebelakang,
Lihatlah apa juang mereka.
Demi sebauh nama: Indonesia,
darah merah dibiarkan menetes.
Ya!
Kau bangga akan nama ini,
Kau bangga hidup di tanah ini,
Kau bangga menjadi anak negeri ini.
Tapi,
Apa sumbanganmu
Tuk’ pertahankan nama dan tanah ini?
Ayo, Mari Bangkit!
Sumbangkan Merah semangatmu
Serah putih cintamu,
Tuk’majunya nusa ini,
Tuk’makmurnya penghuni pertiwi ini.
Jogyakarta, 20 Mei 2007
Hari Kebangkitan Nasional.
Kau bangga akan nama ini,
Kau bangga hidup di tanah ini,
Kau bangga menjadi anak negeri ini.
Tapi,
Apa sumbanganmu
Tuk’ pertahankan nama dan tanah ini?
Ayo, Mari Bangkit!
Sumbangkan Merah semangatmu
Serah putih cintamu,
Tuk’majunya nusa ini,
Tuk’makmurnya penghuni pertiwi ini.
Jogyakarta, 20 Mei 2007
Hari Kebangkitan Nasional.