Friday, December 26, 2008

Namanya Emanuel
Artinya
Tuhan beserta kita.
Atas cinta dan kasih Bapa,
lahirlah bagi kita Sang Penyelamat.



&


Tanda mata
Anugerah terindah
Hanya dari Yang Kuasa
Untuk semua umatNya
Nama itu kekal: Emanuel

Bahagia surga dan Bumi
Atas lahirnya Juruselamat
Raja segala raja
Utusan surgawi.

SALAM DAMAI NATAL 2008 &BAHAGIA TAHUN BARU 2009

Yogyakarta, 25 Desember 2008
Un Bria Yovita

Monday, December 1, 2008

ISTANAH

A.14 no: 7
Tak asing bagiku angka-angka ini
Tanda mata terindah hadiah hidup
Dilupakan tentu tidak
Dikenang seumur hidup sudah pasti
7, angka kehidupan
2 x 7:14,angka berkah
Inilah yang kuperjuangkan
Inilah yang kubangun
Demi cinta, demi harapan, dan
Demi masa depan nan bahagia


Yogyakarta; 1 Desember 2008
Yovita Un Bria

Kau adalah Kau

Jadi diri sendiri
Orang kuat yang punya
Semangat juang
Enggan menyerah ‘tuk
Perjaungkan nasib 'tuk raih
Hari dan masa depan lebih berarti.


Kerap kau hadapi banyak halangan
Engkau tak pantang mundur
Lagi dan sekali lagi kau berjuang
Inilah kau yang kukenal


Oleh dia yang mencintaimu
Dari hati nan ikhlas, seuntaian pesan dititipkan
Jadilah selalu dirimu...semoga
Engkau tetap engkau yang kukenal.


Yogyakarta; 30 November 2008
Yovita Un Bria

Sunday, October 26, 2008

Cendanaku

Ku bersanding bersamamu
Hanya untuk mengabadikanmu
Betapa hati ini legah
Kala melihatmu bertumbuh subur
Di Ladang ibu
Walau hadirmu teracam punah
Walau adamu sangat beresiko
Namun kau masih ada dan
kenyataan ini membuat aku bahagia
Semoga ladang ibu tetap menjadi rumah
yang nyaman bagimu semua
Semoga saja kau tidak menjadi korban
Harimau pelahap uang.

Oakakinu-Manulea 4 Agustus 2008

oleh

Yovita Un Bria

Sunday, August 31, 2008

The Sandalwood Land

In my motherland you grow firmly
In my mother’s field you grow resolutely
How happy am I to see you grow steadily.
The big one
One, two, three…
and plenty of small one.
You make me astonished when ever
My eyes are rested upon you.
Hearing of the story about the greedy thieves
who keep on stealing you from my motherland, and
even from my mother’s field, I am cheerless indeed.
You are my proud, my abundantly heritage
I own you
I care for you, yet
too weak to protect you from the most greedy ones.
The very hope I have within me is
May your are always blossom in my motherland,
May you are not destroyed by mother’s prodigal sons.
Because of you, my motherland is well known as
NUSA CENDANA

Riankakore; August 2, 2008.

Yovita Un Bria

Harta Karun Bunda

Entah kemana pergi nilai-nilai suci peradaban peninggalan bunda?
Dari mulut anak-anak terungkap sejuta kebanggaan akan ajaran bunda.
Sanjungan kaum pengembara akan tanah bunda yang pernah didengar
Membuat anak-anak tertawa riang, namun entahlah kegirangan itu
meresap hingga kandungan tanah bunda?
Seakan lupa akan kata-kata bijak sang bunda,
Harta nan bernilai yang ditinggal, digunakan semena-mena hingga
Nilai-nilsi esensial yang terkandung didalamnya terlupakan begitu saja.
Kini, kala kembali ke tanah bunda
Entah apa yang dapat membuat anak-cucu tersenyium?
Yang ada hanya sebuah permenungan panjang
Untuk melestarikan harta karun bunda yang sedang terancam punah.

As Manulea; 1 Agustus 2008
Yovita Un Bria.

KEABADIAN

Langkah anggun buat memburu bahagia
Akan terus diperjuangkan.
Karena sebuah tujuan mulia,
Tantangan dan rintangan yang dihadapi tak digubris.
Ubah hidup itulah impiannya.
Tekun dan tabah adalah tumpuan perjuangannya
Untuk menggapai apa yang terpatri di hati
Selalu dalam tangan Sang Khalik ia berharap akan muzijat kebahagiaan.




Laktutus 22 Juli 2oo8.
oleh
Yovita Un Bria

Reaching the pick of Laktutus Mountain

Exited to wait for the rising sun
The reana woke very early that fresh morning
The appointed driver came late, so the first plan was unaccomplished yet,
Their very wish to reach the mountain top brought forth the willingness
to forgive the infidelity driver.
The motorcycles they drove stop right at the valley.
With an empty stomach, reana climbed up to the mountain top.
Though it was not so high, yet it took quite such energy out of them.
The sun had been up, yet from such a high place, noting could be seen
Except for the clouds and a far a way beauty of nature that brightened by the sun.
The wind was so strong and the breeze could be felt.

In such condition,
Reana set on a solid stone happily to enjoy
sounds of the wind and the harmony of universe
while chatting about prospects of life.
At the time when the beauty of the surrounding panoramas were seen
Reana begun walking and taking picture of the adjoining beauties
of Laktutus village and its mountain.

Laktutus ;July 21 2008
By
Un Bria Yovita.

A Cry of the Guru

Puzzled and puzzled.
How come a rotten house is still occupied by the guru?
In spite of the total self service he has done
to his beloved motherland and its people,
He is left to live in such the decayed house.
The hearts of Rules of his motherland
Have been rotten as such a house
‘Cause no good deed is done
to provide a far better home for the guru.

Wekmutis Juli 20, 2008.
By
Un Bria Yovita.

Friday, May 30, 2008

Bangkit

Bangkit
Bangkit dan bangkit lagi
100 tahun bangkit
100 tahun?
Bukan sedikit waktu
Perlu bangit memang!
Namun tidak berarti
Pemilik jagat ini harus ditindas
Demi sebuah kebangkitan.
Seiring dengan disaurakannya
Deklarasi bebas,
Harga BBM naik
Memicu kontraversi anarkis.
Siapakah yang harus bangkit.
Pengambil kebijakan?
Pelaku kebijakan?
Semua perlu bangkit.

Yogyakarta; 24 Mei 2008
Un Bria Yovita

Earnest

For her amazement,
She finds a new portrait
Within herself
The portrait of being earnest.
She who found it hard to say no
Now no need to be questioned
No more drama to be played
Because
Being earnest is highly praised.

Yogyakarta; May 15th 2008
Un Bria Yovita

Perfect Freedom

Years in the holy reformatory
The sense of fear imprisoned the infant
Not knowing what were the reasons.

Years, the innocent infant
has looked for liberty
Liberty to stand firmly
In the stage

Thank Almighty
Today,
She gracefully makes it
And the perfect freedom is hers now.

Yogyakarta, May 12th 2008
Un Bria Yovita
.

Menatap Lautan lepas


Ilmu,
Begitu luas
Begitu dalam
Laksana hemparan lautan biru
Tak bertepi.

Hari pendidikan tiba
Para guru penunjang pendidikan
diayubahagiakan sehari
Nama dan jasanya disanjung
Membuat haru.

Balasan atas cucuran keringat mereka
Tak mungkin
Kerena masih ada yang bernaung di gubuk
Yang masih lebih layak dihuni kutu ayam.
Karena hari-hari terakhir sebauh bulan
Mereka akan mencoba mengais
Demi hidup

Walau demikian
Tetap ada senyiun diwajah
dan begitu bangga
Mengaku bahwa para bijak
Penentu hidup mereka kini
Adalah muridnya dahulu.

Yogyakarta, 2 Mei 2008
Un Bria Yovita.

Friday, April 18, 2008

Mengenang Sahabat

Di hati ini kau hadir,
Di benak ini kau ada.
Adamu, adanya seorang saudara-saudari,
Adamu, adanya seorang teman,
Namun apakah adamu adanya seorang sahabat?
Adanya sahabat adalah berkat.
Keuntungan diri tak diinginkan
Kebaikan tak diperjaul-belikan.
Yang ada hanya sebauh
Keikhlasan untuk merangkai
tali persahabatan.



Kisah kasih sahabat berhati tulus dikenang selalu,
Kisah kasih saudara-saudari, dikenang sejauh mata memandang,
Kisah kasih seorang teman, dikenang mungkin.

Yogyakarta, 17 April 2008

WiSuDa ( Catatan Kasih )

Walau ini hari terakhir di bangku kuliah
Impian hidup belum berakhir.
Saat kau meraih selembar kertas pengharggaan,
Untuk selanjutnya kau harus menetapkan hati
Dalam menjalani hari esokmu
Agar impian hidup mencapai kesempurnaannya.

Yogyakarta; 16 April 2008

You are who you are

You are what you say,
You are what you think,
You are what you do.
You will be who you are,
You will be who you want to be.

Yogyakarta, April 13, 2008

Nothing to Loose

Nothing to loose
When loosing an acquaintance.
Indeed it is worth loosing one
For the gratification of giving a
place in ones palace for more blessings.

Yogyakarta; April 5, 2008

The pleasure of having a new LIFE

When tongue speaks the truth,
When eyes look at good deeds,
When one acts accordingly,
When one desires to be blissful,
When one hopes for liberty,
When one afraid not of being forsaken
When mind overflows with fine thoughts,
When soul opens for new insights,
When heart fills with new love,
Than, it is worth being abandoned
for the pleasure of having a new life.

Yogyakatra-Narada, April 6, 2008

Sunday, March 30, 2008

Di Balik Awan Ada Matahari

Kesulitan dalam hidup memang menakutkan
Derita memang sakit
Kematian memang menyedihkan
Namun
Menenun rapi rasa putus asa dalam nurani,jangan!
Karena
Telah ada DIA yang bisa mengalahkan maut.
Percayakanlah deritamu padaNya.
Letakkanlah harapanmu padaNYa
Dan
Percayalah!
Dibalik derita dan kematian
Ada kebangkitan dan hidup.

HAPPY EASTER
Yogyakarta;
March,22 2008

Topeng Berwarna

Ukiran lembut
Berlabur beribu warna
Menarik mata pengagum
Menarik hati pencinta seni
Walau mata memaksa untuk
Memilikinya, namun
Nurani berkata tidak
Karena ia memang
Sebuah topeng berwarna.

Yogyakarta, 15 Maret 2008

Insincere Creature

Enslaves your mind not
Enslaves your heart not
With even such preciuos creatures
They are just like a rainbow at first
The better you come to know them
You will agree that they are just like a rainbow.
When a rainbow hides itself from your sight,
What you see are raining cats and dogs.

Yogyakarta;
March 08, 2008

Ho ia se?

Ka uhínfa

Tan sa ho onro in?
Narada, 27-01-2008

Sunday, February 24, 2008

VALENTINE

Special day is today
As it begins,
It is greeted and welcomed
with wishfull thoughts and wishess
to be remembered.

Love is praise
Romantic deeds are showm
by the lovers
fot it is special day.

Sutra,
Like others, she too tries
To live such memorable day.
Busy acts are done to fill it,
But there is an emptiness inside her.

Strong desire is felt,
wanting for a white rosebud,
wanting for a box of chocolate,
loonging for the twin soul.

The face of the afternoon lamp is appeared
Wihsess remain unfulfiled.
No desrire to be blue,
yet it is unavoitable.

At last, a suden happy news received.
An angel comes.
He brings joy
The vacuity inside Sutra’s heart is supplented.
the masage brought is clear,
that... it is a mary day,
and it is VALENTINE.

Jogyakarta, February 14, 2007.

MY SUN SHINE


The post man arrives.
The doorbell rings.
The Living room sudenly fills
with happy voices.
Letters........letters.......letters.
every body is alarted.

The post card is given by the post man
Only one?
Disappointed words expresses and
Eagerness are shown
Wanting to know
For whom the card belongs.

In amusement to what is received,
She holds the picture of the smiling sun.
On it amasing words are writen:
YOU ARE MY SUN SHINE.

Her heart is joyful,
As she repeats those wonderful words silently.
Though the sender remains unknown,
Yet the meaning is absorbed.

A short prayer is recited
Dear Lord the owner of the sun,
Thank you for such a message.
I do believe,
YOU ARE MY SUN SHINE.

Antipolo- the Philipines; February 14, 2002

The Souvenir from Grandma

At the moments of your very last day of life,
You aksed not for gold and silver from your beloved ones.
Kisses,hugs, and endearments,
Were what you requested for.

Before you exhaled your final breath
You bestowed not worldly wealth to your dearests.
The deepest expresions of pure love
Were what you desired for and shared with us.

The emblems of love
Were what you engraved
In our hearts and memories
To be eternalized.

Cenderamata dari Nenek

Pada saat-saat akhir hidupmu,
Emas dan perak tak kau pinta

dari orang-orang kesayanganmu.
Ciuman,pelukan, dan belaian kasih sayanglah
Yang kau pinta.

Sebelum engkau menghembuskan nafas terakhirmu,
Kekayaan duniawi tidak kau anugehkan kepada kami
Expersi-expresi mendalam cinta suci yang
Kau inginkan dari kami dan kau bagikan bersama kami.

SIMBOL-SIMBOL cinta itulah
Yang kau ukir
Dalam hati dan ingatan kami
Untuk diabadikan.

Riankakore;23 Januari 2008
An: Anak-Cucu Cucu Vita

Indah Namamu









Ketika engkau hadir bersama kami,
Ada cinta,ada kasih sayang,dan ada damai terpancar.
Tali pengikat dan benang
Harmoni keluarga kau genggam erat dan
Anak-cucumu kau dekap dalam
Rangkulan kasih nan bersahaja.
Indah dan gembira memilikimu.Tak rela kau
kami lepas-pergikan,
Namun kehendak Pemilik Hidupmu beda, karena
Ada taman hidup baru telah disediakanNya bagimu.

Kami Anak-cucu dan
Orang-orang kesayanganmu
Lihat, alami, dan tahu putihnya hatimu
Oleh karena itu namamu terukir kekal di kalbu.

Rian Kakore;26 Januari 2008
Upû Vita


Terkenang Selalu

Seiring berlalunya keheningan malam nan sepi,
aku yang terlelap dalam tidurku pada malam yang
penuh damai itu, terusik oleh dering bunyi telefon.
Dalam kegelapan,kuraih
HP
dan mendengar suara yang bicara.
“Nenek Telah Pergi”,
demikian kata orang dalam telefon tadi.
Tak percaya akan pendengaranku sendiri,
Aku kembali menutup mata dan mencoba tidur lagi.
Sesaat kemudian, telefon kembali berdering.
“Vit, Nenek telah Pergi”.Begitulah kata penelepon kedua.
Selanjutnya telefon terus berdering dari
berbagai penjuru untuk menyampaikan pesan serupa.
Setelah mendengar isi pesan mereka,
Aku berjuang melawan rasa kantukku dan
menatap kelender yang terletak di meja komputer.
Pada kelender ,terukir angka 23,
tertulis Hari Rabu,Bulan Januari 2008;
Sedang waktu di HP menunjukan pukul 00:05 WIB.
Seketika itu, adegan kenangan manis bersama nenek
terputar jelas dalam memori batin.
Panik?Sedih?Kesal?
Tiada gejolak terasa di hati.
Cuman kesejukan dan kedamaian batin
yang terasa kala untaian mawar-mawar doa
kupanjatkan pada Khalik Pemilik Kehidupan
yang telah menghadiahkan kepadaku seorang
Nenek Katharina Kolo
Yang polos nuraninya dan tulus cintanya.

Yogyakarta;23 Januari 2008
Cucu Tercinta Vita.