Sunday, February 24, 2008

VALENTINE

Special day is today
As it begins,
It is greeted and welcomed
with wishfull thoughts and wishess
to be remembered.

Love is praise
Romantic deeds are showm
by the lovers
fot it is special day.

Sutra,
Like others, she too tries
To live such memorable day.
Busy acts are done to fill it,
But there is an emptiness inside her.

Strong desire is felt,
wanting for a white rosebud,
wanting for a box of chocolate,
loonging for the twin soul.

The face of the afternoon lamp is appeared
Wihsess remain unfulfiled.
No desrire to be blue,
yet it is unavoitable.

At last, a suden happy news received.
An angel comes.
He brings joy
The vacuity inside Sutra’s heart is supplented.
the masage brought is clear,
that... it is a mary day,
and it is VALENTINE.

Jogyakarta, February 14, 2007.

MY SUN SHINE


The post man arrives.
The doorbell rings.
The Living room sudenly fills
with happy voices.
Letters........letters.......letters.
every body is alarted.

The post card is given by the post man
Only one?
Disappointed words expresses and
Eagerness are shown
Wanting to know
For whom the card belongs.

In amusement to what is received,
She holds the picture of the smiling sun.
On it amasing words are writen:
YOU ARE MY SUN SHINE.

Her heart is joyful,
As she repeats those wonderful words silently.
Though the sender remains unknown,
Yet the meaning is absorbed.

A short prayer is recited
Dear Lord the owner of the sun,
Thank you for such a message.
I do believe,
YOU ARE MY SUN SHINE.

Antipolo- the Philipines; February 14, 2002

The Souvenir from Grandma

At the moments of your very last day of life,
You aksed not for gold and silver from your beloved ones.
Kisses,hugs, and endearments,
Were what you requested for.

Before you exhaled your final breath
You bestowed not worldly wealth to your dearests.
The deepest expresions of pure love
Were what you desired for and shared with us.

The emblems of love
Were what you engraved
In our hearts and memories
To be eternalized.

Cenderamata dari Nenek

Pada saat-saat akhir hidupmu,
Emas dan perak tak kau pinta

dari orang-orang kesayanganmu.
Ciuman,pelukan, dan belaian kasih sayanglah
Yang kau pinta.

Sebelum engkau menghembuskan nafas terakhirmu,
Kekayaan duniawi tidak kau anugehkan kepada kami
Expersi-expresi mendalam cinta suci yang
Kau inginkan dari kami dan kau bagikan bersama kami.

SIMBOL-SIMBOL cinta itulah
Yang kau ukir
Dalam hati dan ingatan kami
Untuk diabadikan.

Riankakore;23 Januari 2008
An: Anak-Cucu Cucu Vita

Indah Namamu









Ketika engkau hadir bersama kami,
Ada cinta,ada kasih sayang,dan ada damai terpancar.
Tali pengikat dan benang
Harmoni keluarga kau genggam erat dan
Anak-cucumu kau dekap dalam
Rangkulan kasih nan bersahaja.
Indah dan gembira memilikimu.Tak rela kau
kami lepas-pergikan,
Namun kehendak Pemilik Hidupmu beda, karena
Ada taman hidup baru telah disediakanNya bagimu.

Kami Anak-cucu dan
Orang-orang kesayanganmu
Lihat, alami, dan tahu putihnya hatimu
Oleh karena itu namamu terukir kekal di kalbu.

Rian Kakore;26 Januari 2008
Upû Vita


Terkenang Selalu

Seiring berlalunya keheningan malam nan sepi,
aku yang terlelap dalam tidurku pada malam yang
penuh damai itu, terusik oleh dering bunyi telefon.
Dalam kegelapan,kuraih
HP
dan mendengar suara yang bicara.
“Nenek Telah Pergi”,
demikian kata orang dalam telefon tadi.
Tak percaya akan pendengaranku sendiri,
Aku kembali menutup mata dan mencoba tidur lagi.
Sesaat kemudian, telefon kembali berdering.
“Vit, Nenek telah Pergi”.Begitulah kata penelepon kedua.
Selanjutnya telefon terus berdering dari
berbagai penjuru untuk menyampaikan pesan serupa.
Setelah mendengar isi pesan mereka,
Aku berjuang melawan rasa kantukku dan
menatap kelender yang terletak di meja komputer.
Pada kelender ,terukir angka 23,
tertulis Hari Rabu,Bulan Januari 2008;
Sedang waktu di HP menunjukan pukul 00:05 WIB.
Seketika itu, adegan kenangan manis bersama nenek
terputar jelas dalam memori batin.
Panik?Sedih?Kesal?
Tiada gejolak terasa di hati.
Cuman kesejukan dan kedamaian batin
yang terasa kala untaian mawar-mawar doa
kupanjatkan pada Khalik Pemilik Kehidupan
yang telah menghadiahkan kepadaku seorang
Nenek Katharina Kolo
Yang polos nuraninya dan tulus cintanya.

Yogyakarta;23 Januari 2008
Cucu Tercinta Vita.