Karya Yovita Un Bria
Damai,
Kata, rangkaian lima huruf
Mudah diucapkan bibir
pencipta melodi di telinga
Damai,
Kau kandung seribu makna
ungkapan sejuta jiwa
sang insan pencari
Damai,
Penjanji harapan
Pengundang aksi
para musafir pencintamu
Damai,
Hargamu bermiliaran rupiah
Penangkal teror berkepanjangan
Pejuangmu dielu-elukan dunia
Damai,
Dicari penghuni bayangan surga
Yang hidupi alam pertempuran,
Yang jalani lorong kebisingan
Damai,
Hanya karenamu
gelora gelombang lautan merah,
pecah penuhi angkasa, samudera dan buana
Damai, oh Damai,
Andaikan saja dirimu mudah dirangkul,
andaikan saja nilaimu dipahami,
tak bakal kau diterlantarkan
Yogyakarta, 8 April 2007
Kata, rangkaian lima huruf
Mudah diucapkan bibir
pencipta melodi di telinga
Damai,
Kau kandung seribu makna
ungkapan sejuta jiwa
sang insan pencari
Damai,
Penjanji harapan
Pengundang aksi
para musafir pencintamu
Damai,
Hargamu bermiliaran rupiah
Penangkal teror berkepanjangan
Pejuangmu dielu-elukan dunia
Damai,
Dicari penghuni bayangan surga
Yang hidupi alam pertempuran,
Yang jalani lorong kebisingan
Damai,
Hanya karenamu
gelora gelombang lautan merah,
pecah penuhi angkasa, samudera dan buana
Damai, oh Damai,
Andaikan saja dirimu mudah dirangkul,
andaikan saja nilaimu dipahami,
tak bakal kau diterlantarkan
Yogyakarta, 8 April 2007
1 comment:
Hi, Ms. Vita. Terima kasih untuk puisimu ini dan profisiat atas kehadiran blog baru yang indah ini di jagat siber. Izinkanlah saya mencoba berkomentar tentang DAMAI. DAMAI itu rangkaian huruf yang senantiasa meluncur dari mulut manusia-manusia yang merindukan tetesan embun kesentosaan. DAMAI itu kata yang dimusuhi para produsen senjata-senjata pencabut nyawa sejuta insan tak berdosa. DAMAI itu ucapan yang melambangkan kepolosan, keluguan, kenaifan, dan kesucian. Semoga DAMAI senatiasa merajai hati kita semua, para penghuni jagat ini. Teruslah berkarya. Semoga pantang mundur.
Post a Comment